Aceh Tamiang,Gazaseanews.com – Bupati Aceh Tamiang, Irjen Pol (Purn) Drs. Armia Pahmi, MH didampingi Ketua TP-PKK menghadiri Pembukaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-37 Tingkat Aceh tahun 2025 di Kabupaten Pidie Jaya, Sabtu (1/10/2025) malam tadi
Kehadiran Bupati Armia bersama Ketua TP-PKK menjadi bentuk dukungan penuh kepada Kafilah MTQ Aceh Tamiang yang akan berlaga pada tanggal 1-8 November mendatang
“Selamat berjuang anak-anak ku. Semoga mendapatkan hasil terbaik. Tunjukkan bahwa Kabupaten kita kaya akan potensi generasi Qur'ani yang berakhlak mulia,” ucap Bupati Armia kepada para peserta
Didampingi Ketua DPRK, Fadlon dan Kepala Dinas Syariat Islam, Syamsul Rizal yang menjadi Ketua Kafilah, Bupati Armia kemudian merincikan anggota pada ajang MTQ Aceh ke-37
“Ajang MTQ kali ini, Pemkab Aceh Tamiang mengutus sebanyak 56 peserta yang akan mengikuti 8 cabang perlombaan. Saya mohon bersungguh-sungguhlah dalam mengikuti perlombaan ini. Jadikanlah ajang ini menginspirasi banyak generasi muda untuk mencintai, mempelajari, dan mengamalkan al-Quran,” ungkapnya penuh harap
Disebutkan 56 peserta nantinya akan mengikuti 8 cabang perlombaan dengan tambahan cabang eksebisi hafalan 100 hadits dengan sanad, dan hafalan 500 hadits tanpa sanad serta khattil Quran digital
Gubernur Aceh, H. Muzakir Manaf saat membuka perhelatan akbar MTQ Aceh ke-37 malam tadi menegaska, pelaksanaan MTQ bukan sekadar ajang memperdengarkan lantunan ayat suci Al-Qur’an yang merdu, melainkan momentum untuk memahami dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Ia menekankan bahwa Al-Qur’an adalah petunjuk hidup yang mampu menyelamatkan manusia di dunia dan di akhirat
“MTQ ini kita harapkan menjadi wahana pembentukan karakter masyarakat yang Qur’ani, yang menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman dalam setiap langkah kehidupan,” ujar Gubernur Aceh dalam pidato pembukaannya yang disambut tepuk tangan meriah ribuan hadirin
Sebagai penutup, ratusan pelajar Kabupaten Pidie Jaya menampilkan tari kolosal bertema seni Islami yang memukau penonton. Kemeriahan acara ini menjadi simbol kebersamaan dan semangat religius masyarakat Aceh dalam memuliakan kalamullah, serta meneguhkan Aceh sebagai daerah yang berpegang teguh pada syariat Islam dan budaya Islami yang luhur (*)
Red - Birong 25